Di Sudut Rumah Sakit

Menjelang akhir maret, Mama dan kaka memintaku untuk temani Tante ke luar daerah karena akan dioperasi. Tante Aku diuji oleh Allah dengan penyakit yang dideritanya. Yaa baiklah kataku waktu itu, tapi Aku meminta waktu 1 pekan untuk menyelesaikan beberapa urusan dulu sebelum berangkat. Tibalah hari itu Aku dan tante bergegas menuju bandara karena kami ikut penerbangan pagi. Alhamdulillah jam 11 Waktu setempat kami sudah berada di rumah tante yang akan kami tinggali beberapa pekan di Kota ini.

Perjuangan panjang bolak-balik rumah sakit hampir 3 pekan akhirnya membuahkan hasil saat jumat pagi itu tatkala Aku di Telepon oleh dokter bagian Anastesi mengabarkan bahwa operasi sudah bisa dilaksanakan hari selasa besoknya walhamdulillah.. lega akhirnya setelah penantian panjang hehe

Kami dijadwalkan masuk Rumah Sakit hari ahad (minggu), semua persiapan sudah mantap. Akhirnya waktu yang ditunggu tiba juga saat kami harus berpisah dengan rumah untuk beberapa saat. #Lebaymadeon 😊.. kami bakalan menginap di sni kurang lebih satu pekan. Dan disinilah kisah itu bermula.

Saat masuk ruangan rawat inap hari itu kami masuk di kelas 2 yang diisi oleh 4 orang 1 kamar. Karena kelas 1 full jadi kami memilih saja kelas 2 yang penting bisa segera dioperasi. Waktu itu hanya ada 2 pasien dan pasien ketiga adalah tanteku. Kami mulai berkenalan dengan mereka. Dan tak terasa mulai akrab satu dengan yang lain bak keluarga. Alhamdulillah setidaknya kami tak sendiri disini ada keluarga baru. 😊

Kisah pertama datang dari seorang pasien wanita yang usianya sudah menginjak kepala 6 akhir, lumayan tinggi, dengan badan yang cukup gemuk. Ibu ini sangat ceria bahkan bisa disebut heboh, kalau dari penampakkanya sekilas seperti orang yang sehat tapi ternyata tidak. Perjuangan beliau tentang sakit ini sungguh membuatku kagum terhadap beliau.

Belaiu mulai bercerita saya memiliki 7 anak, dan Alhmdulillah semua anak saya berhasil. Beberapa tahun yang lalu saya diberi ujian oleh Allah kala itu saya divonis dokter sakit jantung yang mengharuskan saya untuk memasang cincin di jantung saya, saya melakukan operasi pertama dalam hidup saya, saat itu saya sudah parsah terhadap apa yang terjadi. Alhamdulillah operasi lancar dan beberapa bulan setelahnya saya sudah bisa beraktifitas tuturnya.

Belaiu melanjutkan tak hanya itu saat 2 tahun kemudian ternyata saya kembali diuji oleh Allah jantung saya bermasalah lagi dan saya disarankan dokter untuk melakukan operasi Baypass jantung di Penang Malaysia dengan biaya total yang harus disiapakan sekitar 500juta tapi resiko kematian saat itu 50%.. Subhanallah

Saya diam sejenak kemudian mengatakan akan berdiskusi dulu dengan anak-anak. Alhamdulillah anak-anak saya setuju mereka akan bekerja keras mengumpulkan uang agar saya bisa dioperasi. Alhamdulillah jalannya begitu dimudahkan oleh Allah uang 500 juta itu terkumpul dan saya berangkat ke sana hanya ditemani suami, anak-anak tidak bisa mengantar karena semuanya punya pekerjaan. Tibalah waktu operasi itu saya berdoa, tawakal serta tak hentinya berdzikir kepada Alllah sampai saat obat bius masuk ke dalam tubuh dan saya perlahan mulai tak sadarkan diri. Operasi besar itu sungguh diluar dugaan saya, Alhamdulillah semuanya terasa lancar dan dimudahkan oleh Allah sampai saya dipindahkan di ruang rawat. Kurang lebih 2 bulan lamanya saya dirawat secara intensif di sana pasca operasi dan alhamdulillah sudah bisa pulang kembali k tanah air. Katanya belaiu sembari dengan lahap menghabiskan makanannya.

Aku tertegun melihatnya subhanallah hebat ibu ini. mungkin bagi beberpa orang tak akan sesantai ini ketika diberi ujian yang besar oleh Allah. Masyaallah memang benar Allah menguji hamba pasti seusai kemampuan hamba.

Beliau melanjutkan.. ujian itu tak berhenti sampai di sini saya kemudian di uji kembali oleh Allah pasca operasi bypass itu setahun setelahnya ternyata rahim saya bermasalah saya divonis mengalami kanker rahim dan setelah dioperasi ternyata sya harus menjalini kemoterapi. Saya sempat sedih kenapa begitu banyak ujian yang Allah berikan? Tapi saya yakin Allah pasti akan memberi jalan keluar terbaik insyaallah kata belaiu sambil tersenyum.

Aku masih terlihat kaget begitu santaikah ibu itu? Subhanallah hebat..!!πŸ‘πŸ‘ ternyata pertemuan kami di sni karena beliau bermasalah dengan rahimnya dan beliau adalah pasien kemoterapi. Waktu melihatnya pertma kali Aku kaget rambutnya habis dan kulitnya menghitam efek samping dari kemoterapi. Saat beberpa hari di RS ini. Ibu itulah yang memberi semangat kepada tante tatkala akan dioperasi belaiu mengajarkn tante agar jangan lepas dri berdzikir kepada Allah. Begitu juga pasien yang lain belaiu mengajarkan hal yg sama.

Hari terakhir saat selesai melakukan kemoterpi beliau berkunjung ke kamar kami sambil berpamitan. Saya memeluknya dengan erat sambil berbisik cepat sehat ibu semoga tak akan kembali k sini lagi aamiin. Kemudian beliau berlalu pergi dengan penuh kecerian.


Sehat memang jadi dambaan setiap orang. Tapi sakit juga bagian dari Takdir Allah yang pasti akan mendapati siapa saja, suka atau tidak jika Allah sudah berkehendak maka jalan terbaik adalah menerima Takdirnya. Dan yakinlah selalu ada hikmah dari setiap kejadian.

Semoga Allah melimpahkan kesehatan untuk sahabat WordPress..

Masih suasana syawal jadi sekalian Aku ucapin Taqabballahu minna waminkum Selamat Idul Fitri 1439 H untuk semua sahabat wordpress yang merayakan.. 🌹🌹

Satu pendapat untuk β€œDi Sudut Rumah Sakit”

Tinggalkan komentar