KENTANG BAG.1

Al kisah di sebuah desa terpencil hiduplah seorang guru yang bijaksana. Banyak orang yang datang meminta nasehat padanya jika menghadapi masalah dan belum menemukan solusi. Sang Guru  bijaksana sehari-harinya bekerja sebagai seorang pendidik di sebuah sekolah dasar yang berada di desa tersebut. Ia mendedikasikan dirinya untuk mengabdi mencerdaskan generasi penerus umat dan bangsa.

Suatu pagi yang cerah anak-anak sudah berkumpul di kelas namun sang guru belum juga terlihat. Tak seperti biasanya sang guru tak pernah terlambat. Lima menit berlalu barulah sang guru masuk dengan membawa sekarung kentang. Anak-anak gaduh, mereka saling pandang dan bertanya satu sama lain, tidak paham ada pelajaran apa hari ini.

“Assalamu’alaykum murid-muridku, bagaimana kabar kalian?” Ucap sang guru membuka percakapan pagi ini.

“Alhamdulillah baik, Pak” jawab anak-anak serempak.

“Baiklahlah murid-muridku tolong tenang dulu, pelajaran hari ini akan segera dimulai.” Ujar sang guru sambil melangkah ke depan kelas.

“Murid-muridku siapa diantara kalian yang masih marah dan memiliki dendam pada temannya?” Tanya sang guru membuka pelajaran hari ini.

“Saya Pak guru, saya pak guru.” kata anak-anak bersahut-sahutan.

“Baiklah silahkan disebutkan jumlahnya.” Ujar sang guru.

Lalu anak-anak mulai menyebutkan ada yang satu, dua, tiga dan bahkan lebih dari itu.

“Baik murid-muridku sekarang Bapak akan memberikan tugas pada kalian tentang pelajaran hari ini. Bapak akan
membagikan kalian kentang sesuai dengan jumlah yang kalian sebutkan tadi.” Kata sang guru.

Setelah semua anak mendapatkan kentang, sang guru mulai menjelaskan tugasnya.

“Murid-muridku kentang yang kalian dapatkan silahkan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah Bapak bagikan tadi. Lalu kalian harus membawa kentang itu kemanapun kalian pergi bahkan ketika tidur dan ke kamar mandi. Ingat murid-muridku kentang itu harus selalu kalian bawa selama tujuh hari kemanapun kalian pergi.”

“Bagaimana murid-muridku apakah kalian sudah mengerti? Tanya sang guru setelah menjelaskan panjang lebar.

“Iya Pak guru.” Jawab anak-anak serempak.

“Baiklah murid-muridku, pelajaran hari ini selesai dan ingat tugasnya harus dikerjakan.” Kata sang guru lalu meninggalkan kelas.

Bersambung

Tinggalkan komentar